Jakarta, Swaragemati.id – Nama alat ini adalah AED atau mungkin dalam bahasa Indonesia Alat pacu jantung otomatis artinya alat ini untuk pertolongan pertama kepada pasien yang terkena serangan jantung artinya dia koleps yang ketika tiba-tiba terkena serangan jantung, padahal dia sedang duduk, sedang didaepan PC (komoiter) pekerjaannya hanya duduk di kantor tetapi kondisinya tiba-tiba koleps nah itu adalah kondisi dimana pasien terkena serangan jantung.
Nah, itu adalah kondisi dimana seorang tersebut terkena serangan jantung Artinya Sudden cardiac resary Pasien dalam kondisi jantung berhenti alat ini untuk pertolongan pertama dalam kondisi tersebut, Artinya bukan berarti dengan alat ini bisa jadi sama, tapi ini salah satu bentuk bantuan CPR sebagai salah satu pertolongan pertama ketika ada orang atau pasien yang terkena serangan jantung.
Serangan jantung bisa terjadi dimana saja artinya bisa disekolah, dikampus, ditempat kerja, dipabrik, atau di hotel, bahkan yang terakhir di rumah sakit sendiri pun tempatnya para tim-tim ahli sangat rentan juga, tidak menutup kemungkinan ada kejadian pasien tiba-tiba jantungnya berhenti.
Seperti Bapak Ibu ketahui dimedsos ramai waktu acara salah satu event besar Olahraga, di Surabaya. Atlet, bulu tangkis laki-laki yang masih muda dia atlet utama dari Cina ketika mau ambil KOK, dia langsung koleps.
Yang kedua, publik figur dengan yang kejadiannya di bulan Juni, mungkin teman-teman yang suka buka medsos tau gak konten cerita Dr. Helmian Eskerote seorang spesialis tulang ada yang pernah lihat konten beliau? Beliau dokter spesialis yang paham RJP, mungkin Bapak Ibu tahu RJP kan? Dimana setelah beliau menangani pasien 10 orang untuk operasi, lalu kelelahan dan tiba-tiba beliau koleps. Karena di RSUD, di tempat dia bekerja tidak memiliki alatnya (AED) , dan dibawalah ke ambulance. Nah, di jalan terjadi lagi serangan yang kedua dia kena lagi. Ya, bukan berarti tidak antisipasi tp karena kurangnya alat ini (Alat Pacu Jantung).
Kalau tidak dipasangkan alat ini (AED), ketika terkena lagi akan berpengaruh. Artinya akan secara otomatis meresume apa yang harus diberikan, apa yang harus diterapkan, dan pertolongannya. Jadi, ya itu tadi serangan jantung ini bisa terjadi dimana saja, di tempat publik , maupun itu di terminal bandara.
Mungkin alat ini sudah ada di Singapura, Brunei dan lain-lainnya. Artinya mereka lebih punya persiapan alat kesehatan, karena apa? itu satu sisi poin selling Domestik mereka untuk memberikan rasa aman kepada para tamu yang datang.
Di industri-industri sekarang mungkin 80 persen di Cikarang Barat, di pabrik sudah diwajibkan mempunyai alat tersebut (AED) . Karena kan serangan jantung bisa terjadi di stasiun, bisa juga terjadi di KAI dan mungkin alatnya belum ada diseluruh stasiun, tapi mereka sudah mulai memikirkan untuk menyediakan alat tersebut.
Karena tantangan kita sebenarnya bulan alat tersebut ada tapi misalkan alat tersebut (AED) kita taruh diterminal kampung rambutan, besoknya masih ada atau nggak? Yang pasti sudah tidak ada. Karena alat ini mahal dan untuk dijaga. Ini disediakan adalah bagian untuk pertolongan pertama yang terkena serangan jantung, bukan untuk melahirkan.
(Swg.id)