Jakarta, 18 Juni 2025, Swaragemati.id – PT Primarindo Asia Infrastructure mengadakan Publik Expose di hotel Gren Alia Cikini. Pada tahun 2024 total penjualan Perseroan adalah Rp. 92,5 miliar, meningkat 1,21℅ dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya sebesar Rp. 91,39 miliar. Perseroan mengalami kerugian usaha sebesar Rp. 7,84 miliar, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mengalami kerugian usaha sebesar Rp. 5,14 miliar. Kerugian usaha ini antara sebagai dampak dari menurunnya daya beli masyarakat, meningkatnya biaya produksi, meningkatnya persaingan usaha, dan turunnya order khusus dari instansi.
Total produksi di tahun 2024 mengalami peningkatan sebesar 22℅ menjadi 541 ribu pasang dari sebelumnya di tahun 2023 sebanyak 445 ribu pasang. Peningkatan jumlah produksi ini sejalan dengan peningkatan penjualan dalam pasang.
Pada tahun 2024 Perseroan tidak melakukan produksi dan penjualan sepatu ataupun traveling goods untuk keperluan ekspor. Sampai akhir tahun 2025 diproyeksikan Perseroan belum melakukan penjualan ekspor.
Pada Triwulan I 2025, nilai penjualan Perseroan adalah sebesar Rp. 17,11 miliar, meningkat sebesar 14℅ dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp. 15 miliar. Peningkatan ini terutama diperoleh dari penjualan secara online. “
Pada Triwulan I 2025 kerugian usaha Perseroan meningkat dari rugi usaha Rp. 4,83 miliar di Triwulan I 2024 menjadi mengalami kerugian usaha sebesar Rp. 5,42 miliar. Peningkatan kerugian usaha ini antara lain disebabkan oleh peningkatan harga-harga komponen biaya-produksi.
Pada Triwulan I 2025 Perseroan mengalami Rugi Komprehensif sebesar Rp. 7,54 miliar, hampir sama dengan Rugi Komprehensif pada Triwulan I 2024 sebesar Rp. 7,58 miliar. Hal ini diantaranya disebabkan pada Triwulan I 2025 terdapat beban selisih kurs sebesar Rp. 3,68 miliar, sedangkan di Triwulan I 2024, beban selisih kurs adalah sebesar Rp. 3,76 miliar.
Perseroan melakukan berbagai upaya untuk menjaga kesinambungan usaha antara lain dengan berupaya menjual sebagian aset tetap Perseroan, mengelola persediaan agar mencapai jumlah persediaan optimum, mengoptimalkan jumlah produksi sejalan dengan proyeksi penjualan dan ketersediaan persediaan, melakukan evaluasi atas harga produk yang disesuaikan dengan kemampuan dan daya serap pasar serta harga produk pesaing, melakukan promosi di berbagai platform media sosial, mengintensifkan penjualan online, melakukan efisiensi di berbagai bidang untuk menekan biaya, menerima order pembuatan sepatu khusus dari beberapa instansi pemerintah, memproduksi sepatu murah sesuai dengan daya beli masyarakat, melakukan penjualan secara live di beberapa platform media sosial, dll.
Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan kinerja Perseroan dapat lebih ditingkatkan lagi di masa mendatang.
(Swg.id)