Jakarta, 23 Oktober 2024, Swaragemati.id – Alhamdulillah sekarang Warga Jakarta kembali mempunyai hak memilih gubernurnya sendiri seperti gubernur di provinsi yang lain karena justru PKS lah yang menyelamatkan hak Warga Jakarta karena tidak ada mantan Gubernur siapapun dia di Jakarta siapa namanya akan mendapatkan hak Warga Jakarta tidak satupun yang menolak rancangan perundang undangan yang tadinya akan menghilangkan hak pilih warga Jakarta untuk memilih Gubernur.
Kalau alasannya karena daerah Jakarta daerah khusus Ibukota maka Indonesia khusus bukan daerah Jakarta. Ada beberapa daerah seperti ada Aceh, ada Jogja bahkan ada warga Papua yang paling ujung timur disana tetapi warga Papua sama dengan segala kondisinya boleh memilih gubernurnya sendiri. Masa Warga Jakarta malah ngga boleh malah dipilihkan. Emang warga Jakarta kemampuannya lebih rendah dari warga Papua?
Alhamdulillah sekarang undang-undang memulihkan dan mengembalikan hak – hak Warga Jakarta memilih gubernurnya sendiri dan sekarang dapat dukungan dari partai PKS dengan memilih RIDO.
Kemudian hak kita ini sudah dimiliki setelah diperjuangkan sewajarnya dan dimaksimalkan supaya tidak ada kata mubazir dalam bentuk GOLPUT, mubazir juga bisa dalam bentuk mencoblos semua. Karena pada akhirnya akan menghadirkan hasil sebagaimana yang dimaksudkan dengan adanya PILKADA. Pilkada itu membutuhkan biaya yang sangat mahal untuk kampanye agar menghadirkan pemimpin yang baik untuk daerah Jakarta.
Banyak di Indonesia dengan nama jalan yang tidak sesuai dengan nama jalan termasuk Jakarta dan filosofi Jayakarta hampir saja di Jakarta ini ada nama jalan dengan nama KEMAL PASATATU. Karena mereka sudah mengizinkan adanya jalan namanya Jalan Soekarno, di Jakarta ini tidak ada gubernur maupun mantan Gubernur siapapun dia yang di Jakarta tidak akan menolak permintaannya agar Jakarta ada namanyanamanya KEMAL PASATATU.
Tapi PKS menolak KEMAL PASATATU karena keinginan itu bisa dikoreksi, kalau nama Bung Karno ada di sana bagus karena memang Bung Karno layak menjadi tokoh Internasional. Nama beliau ada di Maroko, ada juga namanya di masjid dan ada di Pakistan wajar saja, tapi kalau Kemal karena saat – saat itu kita punya kesepakatan untuk menguatkan hubungan dengan turki. Kenapa bukan nama Sultan Muhammad Al Fatih? Karena tidak sesuai dengan Jakarta.
Jakarta ini kota perjuangan para wali juga para pejuang maka dari itu kita perjuangkan. Sekalipun tidak ada gubernur yang menolak pemberian nama jalan Jakarta dengan nama KEMAL PASATATU. Tapi PKS menolak dan negara mendengarkan dari PKS dan kemudian ditolaklah penamaan Kemal Pasatatu di Jakarta.
Tetapi Sekarang kita berada di Kemenangan Untuk Pilkada Alhamdulillah PKS bersama dengan partai-partai menyebarkan semangat kemenangan dan ternyata menang itu selisihnya tidak banyak.
Sesuatu hal yang memang sudah diniati bersama tentu untuk menghadirkan Jakarta yang lebih baik yang lebih maju dalam posisi yang baru dengan yang lain mengajukan Ridwan Kamil dan yang kemudian menjadi penting adalah bagaimana kita semuanya menjadi bagian dari yang terlibat untuk kemenangan ini karena Pilkada sebagaimana Pemilu untuk menang itu tidak cukup hanya dengan banyaknya partai ini tidak cukup dengan banyaknya komunitas relawan yang mendukung tapi dengan Real.
Berapa coblosan suara untuk kemenangan tersebut Tapi bagaimana pemenangan hanya sedikit saja kira-kira ini akan berlaku untuk Jakarta mana dari itu tidak berubah, menuju tanggal 27 November 2024 akan datang mari kita datangin TPU di daerah kalian masing – masing.
Maka sangat sangat penting untuk diingatkan selain usaha maksimal untuk kemenangan untuk pencoblosan dan meyakinkan mengkoreksi sebuah fitnahan sangat penting setelah pencoblosan jangan pada meninggalkan tempat jadilah para saksi yang memastikan bahwa coblosan kemenangan itu akan betul-betul menjadi faktor kemenangan. Jangan sampai karena adanya langkah yang lain kemudian yang mungkin jadi menang ternyata berubah yang sangat tidak sesuai.
Jakarta maju, Jakarta baru dan kota Global kota yang kemudian bisa diharapkan menjadi ikon daripada Indonesia sekarang dan saya kira itu yang saya sampaikan dan terima kasih banyak dan Kelurahan semuanya siap untuk Bergerak bersama termasuk juga bersama yang lain.
Tadi malam juga ada dari 14 komunitas mahasiswa di Jakarta semakin banyak semakin menyemangati semakin banyak semakin bisa menjadi saksi yang menawan agar kemenangan itu memang untuk Jakarta.. “Tutup Bpk Dr Hj Hidayat Nurwahid, MA”.
(Swg.id/Nita)